Wednesday, June 30, 2010

Lelaki Tua yang Gila

Hi! I'm at work now, just got back from freakish lunch. It's been raining cats and dogs in Spore whereas the sun was shining brightly this morning. Well, I wanna tell you about how bizzare my lunch time was. serius, ini bukan hanya aneh tapi menjurus ke.. absurd mungkin ya.

So.. 12 o'clock, the lunch time came. Tapi kerjaan gue masih agak numpuk, jadi gue tadi keluar makan siang sekitar jam setengah satuan. So.. gue hanya punya waktu sekitar 45 menit untuk makan siang. Gue inget kalo ada rapat plano sehabis makan siang, jadi gue ga boleh telat. Tapi.. I've been craving for pasta lately. Di otak gue cuma ada TCC untuk makan siang and it is quite far from my office. takes around 15 minutes to get there on foot. Plano mulai jam satu, ancang-ancang perhitungan waktu sih sempet. Yaudah, briefly I had my lunch there.

Tiba-tiba disaat sedang menikmati makan siang yang begitu nikmat, hujan datang begitu lebat. Sangat lebat. Wow, gue ga bawa payung. Serius ga bawa payung karena tadi pagi matahari sinar terang banget. Emang sih pas tadi keluar makan siang, ga panas-panas banget. Agak mendung. Tapi karena pagi tadi cerah-cerah aja, gue ga emang ga bawa payung dari rumah. Karena itu pula gue pake baju yang aga kebuka. Dress tanktop hitam dan heels 5 centi. Gue makan siang sendiri karena tadi gue telat kan. Ga ada yang bisa minjemin payung. Okay, makan siang cuma ngabisin waktu 10 menit. Gue langsung beranjak dari TCC untuk ke kantor.

Damn, the rain fell more heavy. Gue bingung harus gimana. Akhirnya gue nunggu di koridor jalan beratap deket bus stop. Angin gede banget, baju agak mulai basah. 5 menit.. 10 menit.. 15 menit.. sampai jam menyuarakan bunyi digital satu kali tanda jam satu siang. Aih, telat nih. 10 menit nunggu disitu, handphone bergetar. Paul called me.

"Aurora, we are about to start the meeting. Where are you?"

"Hei Paul, I just had my lunch at tcc. I got caught in the rain, I'm stuck at the bust stop waiting for the rain to tail off. or could someone get me an umbrella here? could you please fetch me up???"

"I can't. I'll give you 10 minutes. Hurry up! We need you. go!"

Err, bisanya nyuruh tapi ga mau usaha. Ga lucu banget kan kalo gue hujan-hujanan terus ngehadirin rapat dengan rambut dan baju basah. Hujan besar sekali masalahnya dan ga mungkin gue lari-lari keujanan.

Sampai udah sekitar setengah jam nunggu atau 10 menit setelah Paul telvon tadi, telvon bunyi lagi. Okay, Paul lagi.

"Aurora, plano has just started! Plano has just started" dengan nada panik.

"GET ME AN UMBRELLA! GET ME AN UMBRELLA!" gue bales lebih panik.

"None can get you there!"

"AND I CAN'T GO THERE WITHOUT UMBRELLA!"

Hah, gue mulai kesal, panik. Gue tidak suka dibuat keburu-buru gitu. Tapi hati was-was sekali karena ini rapat plano. Haih, ada-ada saja ya.

Hujan masih aja besar dan gue udah mulai letih berdiri tegak di ujung koridor selama hampir setengah jam. There was a garden nearby, and some porch chairs stood steadily there. yasudah gue jalan kesitu dan duduk disitu. Ada ibu-ibu berjilbab yang juga lagi nunggu hujan. Dia senyum, gue senyumin. Terus dia bisa nebak kalo gue orang Indonesia. Tumben. Haha. Kita pun jadi ngobrol-ngobrol sebentar.

Setelah sekitar 10 menit ngobrol sama Ibu itu, beliau pamitan karena katanya buru-buru. Yasudah gue sendiri. Menunggu hujan lebat dengan baju terbuka yang ternyata cukup dingin. Ah, sial. Hujan, kenapa tidak bilang sih mau turun, kan aku jadinya bisa bawa coat.

Lalu.. sesaat setelah itu datanglah seorang lelaki tua. Sangat tua. He happens to be chinese, apparently about 50 something years old. Rambutnya toh sudah menguning.

He sudden approached me and smiled at me. Ya gue senyumin balik dong ya. After that, he started to chit-chat with me. With all due respect, I didn't understand what he was saying AT ALL. sama sekali ga ngerti. Maaf, gigi ompongnya membuat pronunciation nya ga jelas. Ditambah suaranya kecil dan suara hujan cukup besar. Gue ga berhenti bilang "pardon?" again and again.

Basicly gue males banget ngeladenin dia. Bukan hanya karena gue ga tau dia ngomong apa, tapi juga, sorry with all due respect, he was so stinky. for heaven's sake, I can't stand it. Alasan gue menjawab pertanyaan-pertanyaannya adalah karena dia lebih tua dari gue. Gue menaruh hormat sama dia.

Gue mulai meraba-raba dia ngomong apa. Dia pamer baru beli satu kaleng susu anti osteoporosis terus dia minta gue untuk nebak berapa harganya.

Gue jawab, "$20?"

"No, higher higher!"

"$25?"

"Higher!"

Err.. berasa lagi ikut pelelangan gue.

"okay $40!"

"YOU ARE SMART! NO ONE COULD GUESSING THIS CORRECTLY!"

hemh, okay. HAHAHA. dan setelah dia mengoceh meneceritakan tentang produk susu itu, dia lagi-lagi mengajak gue bermain.

"Okay, now, guess where this milk is from"

gue jawab dengan yakin dan pasti "USA"

"OH YOU ARE SMART! HAHAHA YOU ARE GENIUS! NONE KNOWS WHERE IT IS FROM!"

"Hahahaha" *ketawa miris*

Ya iyalah gue tau. Satu, itu Nutrilife, dulu Ayah gue pernah minum itu juga. Dua, dibawah itu tertera dengan jelas ada tulisan made in U.S.A. Mata gue udah langsung menangkap tulisan itu sedari tadi. Haha. Lucu aja si kakek.

Ternyata mengajak gue bermain tebak-tebakan belum cukup. Dia mulai mempercayai gue untuk menceritakan masalah pribadi. Dimulailah sesi curhat..

Kakek : "My wife passed away 6 years ago"

gue membayangkan sebuah adegan komik dimana dia merenung tentang almarhum istrinya dengan diiringi lagu sendu. kebetulan hujan turun deras. pas banget.

Gue : "Oooh" *respon empati*

Kakek : "Yeah.. so now I live alone without someone else. All my children have been married and they abandon me"

Gue : "Oooooooh" *ini empati beneran*

Jatuhlah simpati gue kepada si kakek itu. Keliatan sih dia emang ga keurus. Jadilah sesi curhat itu berlanjut. Ini jeleknya gue, eh ga bagusnya, gue mudah banget simpati sama orang. Gue terlalu sensitif gitu. Keasyikan denger curhatnya sampe lupa plano. Hahaha tapi hujan ga berenti2 juga. Yah gimana coba.

Setelah curhatnya tiba-tiba ni kakek jadi nyerempet ke hal aneh-aneh.

Kakek : "Are you married?"

Gue : "No, I'm single"

Kakek : "I can't believe. you are smart, you are beautiful and you are single?"

Gue : "Hahaha" *ketawa miris sama diri sendiri*

lalu jeda agak lama. gue cuekin dia, gue menoleh dari hadapannya sok-sok melihat hujan. setelah agak lama dia mulai lagi bicara.

Kakek : "So.. can I get your telephone number?"

HAH?! HAH?! DIA GILA! Minta nomor telvon gue? Gue pura-pura ga denger. Gue berharap saat itu ada yang nelvon gue atau gimana yang membuat gue ga bisa ngobrol sama dia. Paul sial. Kalo dibutuhin aja ga nelvon. Berulang-ulang dia tanya lagi.

"What is your house number? We can be friends right?"

gue diem. devil gue mulai keluar jadi super judes.

"Hei, I don't say you must marry me but we can start to date from now bla bla bla"

dating? kakek-kakek phsyco.

"Hey I don't say you must marry me.. no! bla bla bla"

wtf.

"Hey lady, you are beautiful and smart. I adore you. I don't say you must marry me.."

WTF.

gue kabur. akhirnya gue memutuskan untuk ujan-ujanan ke kantor. tu kakek gila. phsyco, obssesed. gue lebih rela ujan-ujanan karena ngejauhin dia daripada karena ada rapat plano.
akhirnya sampe kantor dengan baju basah. ternyata plano diundur jadi besok karena peserta kurang dari setengah dari yang seharusnya. Alhamdulillah.

Gue lihat kalender, hari ini tanggal satu Juli. Gue berdoa semoga ini bukan pertanda jelek untuk 29 hari kedepan. Gue buka kompasiana, ada empat message ngantri.

ceko rolf
On: 1 Juli 2010 02:20

Nonaaa..
Kemana nih, kok ga keliatan?? :P

(2 kali dengan mesej sama)


dee dee
On: 1 Juli 2010 09:10

kenapa deh, rendy kalo komen udah kayak pidato? gw boleh komenin komen dia di postingan lo gak? pengen bilang gini,

“wah rendy, pasti jaman sma byk nyumbang piagam pemenang lomba pidato ya ke sekolahnya.”

:|



hendra vp
On: 1 Juli 2010 09:31

Hi…
Salam kenal..
Zeina ada YM?




Universe, could you please tell me what is the fucking wrong with me?


Bold Italic