Tuesday, June 29, 2010

Aku, Aurora

Panggil aku Aurora. Jangan tanya mengapa, aku hanya ingin kau mengenalku sebagai Aurora.

Aku memang bukan fenomena pancaran cahaya interaksi antara medan magnetik bumi dengan partikel matahari yang lalu membiaskan pancaran warna surgawi.










Aku juga bukan seorang dewi fajar yang diceritakan dalam mitologi Yunani. Bukan, aku bukan dia yang selalu memperbaharui dirinya di pagi hari, terbang dengan keelokannya menjelajah bumi untuk teriknya nuansa pagi.



Tapi mungkin aku perpaduan keduanya. Aku mungkin seorang dewi untuk dewa disana yang suka bermain dengan warna. Fenomena aurora menginspirasiku dalam berkarya. Dan Tithonus menjadikan aku Aurora.

Once more the old mysterious glimmer steals
From thy pure brows, and from thy shoulders pure,
And bosom beating with a heart renewed.
Thy cheek begins to redden through the gloom,
Thy sweet eyes brighten slowly close to mine,
Ere yet they blind the stars, and the wild team
Which love thee, yearning for thy yoke, arise,
And shake the darkness from their loosened manes,
And beat the twilight into flakes of a fire
Dan aku adalah Aurora..









*foto fenomena Aurora dan Dewi Aurora diunduh dari Google.