Sunday, July 11, 2010

Peri Cahaya Al Tarf

Juli malam, kira-kira dua belas tahun lalu, seorang gadis kecil terbangun dari tidurnya untuk meneguk segelas air. Dia menemukan dirinya berada dalam sebuah kebisingan wanita-wanita yang sedang duduk santai di ruang tamu. Tiga orang wanita bermuka hampir sama duduk disana. Dua diantara mereka biasa dipanggil Tante oleh sang gadis kecil.

Jam dua belas malam, tiba-tiba muncul lelaki paruh baya dengan sebuah kue mungil beronggok lilin 24 diatasnya. Tante Elitta mendapatkan umurnya bertambah hari itu. Sang gadis lalu mencium kedua pipi Tante Elitta dan lekas mengelus perut melambungnya yang katanya berisi sepupu kecil berjenis kelamin perempuan.

Tidak sampai selesai kebisingan itu habis, gadis kecil kembali ke kamarnya dan membuka sebuah buku raksasa ajaib sebagai harta karunnya yang paling berharga. Juli, Julius, Cancri, Cancer, 9h 20 degree, Al Tarf. Menarik, fikirnya.

Al Tarf adalah bintang terang dalam rasi Cancer. Bintang berwarna oranye yang hampir sewarna dan sehangat Aldebaran namun cahanya terbelakang hingga ia dinamai Al Tarf yang dalam bahasa Arab berarti terakhir. Dalam 290 tahun cahaya, Al Tarf bisa dibilang bintang penyejuk karena ke-konsistenannya berkomitmen dalam berbagi cahaya. Al Tarf memang bukan bintang penebar kejutan. Bukan bintang yang terkadang melompat jauh dari tempatnya seperti Zubeneschamali. Bukan pula bintang yang dapat terlihat dengan mata telanjang untuk orbitannya seperti Al de Baran. Al Tarf adalah teman, partner dan pengikut yang sangat setia dan konsisten. Al Tarf adalah bintang nan setia yang kehadirannya menjadi penyejuk untuk bintang-bintang lainnya.

__

Tante Elitta adalah tante yang cantik. Tante yang sangat menyayangi semua keponakannya tanpa pilih kasih. Tante Elitta juga terkenal galak. Dia yang akan maju membela jika ada yang mencari masalah dengan orang terdekatnya. Perkataannya tajam bahkan sakit menyelekit. Dan tak jarang, terkadang Tante Elitta sendiri menyesal atas perkataan yang ia keluarkan. Tante Elitta penuh dengan ide brilian biarpun terkadang sedikit egois dan keras dengan kemauannya. Mungkin karena itu, Tante Elitta terlihat sedikit dominan. Tante Elitta itu unik dan dewasa. Dia bisa menjadi seorang Ibu yang super bijaksana tapi bisa juga menjadi wanita manja, wanita lucu nan kekanak-kanakan. Singkatnya mungkin Tante Elitta pandai beradaptasi. Ia pandai menempatkan dirinya bak kepiting yang bisa hidup di dua dunia.

Sang gadis tumbuh dewasa hingga ia bertemu gadis lain. Gadis ini mengingatkan dia oleh seorang Elitta yang dewasa, pintar, penyayang, lucu, humoris, spontan, tajam, cekatan, penuh dengan ide brilian dan selalu menjadi jembatan untuk Aquila dan Pyxis.

Sang gadis, sebut dirinya Pyxis, merasa tentram untuk berada di dekat gadis Al Tarf ini. Ada sosok kakak dalam dirinya untuk bertukar fikiran, ada sosok Ibu dalam dirinya untuk berkeluh kesah, namun, juga ada sosok gadis kecil ceria nan spontan yang selalu bisa menghibur dirinya. Gadis ini bersifat seperti Al Tarf, bintang penyejuk.

Dia memang sang Ibu Peri Al Tarf. Dialah sosok perempuan muda yang keibuan dan mapan. Dialah sosok teman yang terkadang bisa menjelma menjadi seorang Ibu. Dia ah yang mendapatkan dirinya bertambah satu tahun lebih tua di hari ini, 11 Juli 2010. Dialah Gitaditya Witono.



Dirgahayu Ibu Peri. Semoga engkau tetap menjadi siibuperinanbaikhatitiadaduanya untuk diriku, untuk Fikri-mu, untuk Aquila-ku, dan untuk semua bintang di sekitarmu :)